Jumat, 05 Oktober 2012

MATERI KELISTRIKAN PADA MOBIL

MATERI KELISTRIKAN PADA MOBIL

 

Memasang Relay untuk Headlamp

Penggunaan bohlam berdaya (watt) besar — lebih besar dibanding bawaan pabrik — membutuhkan suplai listrik yang lebih besar pula. Sayangnya, jalur listrik lampu tersebut (kabel-kabel dan sakelar) belum tentu mampu meng-handle suplai listrik sebesar itu. Jika “dipaksa” kabel dan sakelar bisa panas, rusak, atau bahkan terbakar …
Solusinya, gunakan relay!
Penggunaan relay pada headlamp nggak berarti bakal membuat cahaya lampu menjadi lebih terang. Relay hanya sekedar sakelar elektrik, yaitu sakelar yang diaktifkan dengan menggunakan arus listrik atau, tepatnya, relay digunakan untuk men”switch” sirkuit berdaya besar melalui sirkuit berdaya kecil. Sementara terangnya cahaya lampu tergantung pada spesifikasi lampu itu sendiri, dan suplai listriknya.
Catatan: kalo pengen lebih jelas mengenal relay, silahkan search di internet
Oke, gimana cara instalasi relay pada headlamp?
Perhatikan gambar di bawah … ini diagram wiring standar pada headlamp … sumber listrik -> sakelar on/off -> sakelar hi/lo -> lampu.

Abaikan jalur-jalur lain! Kita fokus di jalur kabel yang menuju lampu aja :)
Selanjutnya potong kabel-kabel yang menuju headlamp. Pada gambar di bawah, tampak jalur lampu terbagi dua: [1] jalur A, kabel yang menuju lampu, dan [2] jalur B, kabel yang menuju sakelar (hi/lo) …

Siapkan dua buah relay … satu relay 4-kaki dan satu relay 5-kaki. Bisa gunakan relay otomotif/mobil (karena relay ini mampu meng-handle daya listrik yang cukup besar). Jangan lupa soket relay-nya, plus kabel secukupnya dan fuse/sikring 10A atau 20A. Kemudian instalasi seperti diagram di bawah ini:
Catatan: perhatikan bagaimana instalasi relay antara jalur A dan jalur B 
 
Oia, jangan lupa, gunakan kabel yang lebih tebal untuk jalur listrik besarnya — yaitu antara “aki ke relay” dan “relay ke lampu”


Kmaren-kmaren ada yang nanya, gimana caranya fungsiin tombol/saklar klakson sebagai tombol pass beam …
Jadi, beginilah caranya:
 
Secara default, begitu kunci kontak ON, indikator LED1 menyala, menunjukkan kalo saklar klakson (SW1) berfungsi untuk membunyikan klakson. Pada saat saklar toggle (SW2) di-switch, indikator LED2 menyala dan LED1 padam, menunjukkan kalo saklar klakson sekarang berfungsi sebagai tombol ‘pass-beam’ (kalo bahasa kampungnya, menyalakan lampu jauh sesaat).
Material yang diperlukan nggak banyak … seperti yang tertera pada skema di atas
Indikator LED1 & LED2 boleh dipasang boleh tidak … Relay, minimal punya spek 10A, lebih bagus pakai relay mobil biar kuat tuk handle klakson keong ama lampu halogen 100W


              Cara kerja Lampu Sein atau Reting

Lampu sein atau Reting atau turn signal merupakan salah satu komponen yang dianggap remeh namun sangat penting peranannya dalam konsep safety driving...

Bayangkan anda jika mau belok tidak menggunakan Sein..sama halnya seperti bajaj...yang tau bajaj mau belok mana hanya Tuhan dan supirnya .........bahkan penumpangnya juga gak tau he..he.....

Lampu Sein atau turn signal atau di beberapa daerah disebut dengan Reting....merupakan lampu pemberi tanda ketika kita mau belok...tanda ini di cirikan dengan lampu yang berkedip-kedip agar pengendara lain atau orang yang ada di jalan dapat menyadari bahwa sebuah kendaraan akan berganti arah.

Bagaimana proses menyalanya lampu sein ini ??
Prosesnya cukup sederhana..
komponen pendukung sein antara lain :
·         Flasher
·         Saklar sein
·         Bohlam

Wiring diagramnya adalah sebagai berikut :


Flasher :

Flasher adalah komponen memberikan signal + yang memiliki frekuensi yang sudah tetap misalnya 2,5 kali per detik.
Karena signal yang keluar dari terminal L pada flasher adalah + maka pada bohlam sudah stand by ground..sehingga ketika dapet + dari signal flasher bohlam akan hidup.
Flasher pada umumnya ada dua tipe :
1.      flasher electronic
2.      flasher bimetal
Flasher electronic memanfaatkan rangkaian timer atau rangkaian flip flop agar dapat memberikan signal on--off.....
Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat pemanasan..ketika sebuah pelat dipanaskan, ketika memuai, pelat akan melengkung (pada gambar warna merah)..sehingga terminal kontak akan berpisah. Ketika terminal kontak sudah terpisah maka arus pemanasan pelat terputus. Ketika arus pemanasan terputus, maka pelat mengalami pendinginan dan kemudian menyusut lagi. Karena menyusut lagi maka terminal kontak akan bersentuhan kembali, maka arus pemanasan kembali bekerja, dan demikian selanjutnya.
 
Lampu Kecil (Lampu Senja), Istilah lampu senja, untuk lampu kecil hanya ada di kita. Penggunaan lampu senja bukan berarti digunakan saat senja hari (jelang maghrib). Tidak ada pemakaian lampu Senja sambil kendaran berjalan. Pada saat senja, bila dirasa kita butuhkan penerangan, maka gunakan lampu besar (Head Lamp). Lampu senja digunakan hanya “saat mobil parkir dipinggir jalan, dimana tidak terdapat lampu penerangan disekitarnya “. Dan umumnya bersifat parkir sementara (tidak terlalu lama). Seolah mobil itu kepada pengguna jalan lain berkata : “hati-hati, aku ada disini, jangan sampai menabraku, aku diam ditempat gelap”